Secara umum, menurut wikipedia dakwah berarti kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari'at, dan akhlak Islam.
Namun, pemahaman sempit akan makna dakwah sering kita jumpai di masyarakat. Pertama, dakwah merupakan penyampaian pesan dari luar dan membawa ajaran baru, bersifat intervensif, sehingga hanya akan menjadi sebuah pertunjukan saja.
Kedua, dakwah diartikan hanya bersifat ceramah. Ketiga, masyarakat sasaran dakwah sering dianggap sebagai sebuah masyarakat yang statis. Padahal mereka memiliki beragam karakteristik yang juga perlu dilakukan pendekatan yang bervariasi. Keempat, kecenderungan untuk melakukan dakwah secara individu, tanpa menggunakan perencanaan dan metode.
Masyarakat yang beragam perlu disikapi dengan metode dakwah yang berbeda pula sesuai kebutuhannya agar tujuan dakwah dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Sebagai contoh, dakwah kepada kelompok masyarakat miskin akan menemui tantangannya sendiri. Pasalnya, masalah kehidupan yang mereka hadapi sangatlah kompleks dan mereka butuh solusi atas persoalannya.
Bicara kemiskinan di Indonesia, maka kita sebenarnya sedang berbicara kemiskinan umat islam di Indonesia. Jelas saja, 85% penduduk negeri ini beragama islam. Itu pun sudah melorot dari yang tadinya 95%. Maka, dakwah kepada masyarakat miskin merupakan dakwah yang strategis karena mereka dekat dengan kekufuran.
Lalu, seperti apa model dakwah yang cocok untuk masyarakat miskin? Apa cukup dengan memberikan ceramah saja? Jawabannya adalah belum cukup. Kita perlu melakukan dakwah dengan tindakan nyata, dakwah bil hal.
Tindakan nyata yang bisa kita lakukan adalah pemberdayaan. Pemberdayaan merupakan suatu proses pembangunan masyarakat di mana mereka berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisinya.
Sehingga, kita datang ke mereka bukan untuk mengintervensi, tetapi kita berbaur bersama mereka untuk mengidentifikasi masalah serta mencari solusinya. Hal ini sejalan dengan salah satu sabda Rasulullah SAW,
“Carilah aku di tengah-tengah komunitas fakir”Pendekatan dalam dakwah pemberdayaan adalah bahwa kelompok masyarakat yang kita jadikan sasaran dakwah bukan dijadikan sebagai objek, melainkan menjadi subjek dari pemberdayaan. Inisiatif, ide, dan kemauan untuk berubah harus muncul dari mereka, kita bertindak sebagai fasilitator dan mediator.
Dengan dakwah pemberdayaan, kita memberikan solusi atas permasalahan kehidupan yang mereka alami terutama masalah ekonomi. Program pemberdayaan yang diimplementasikan disesuaikan dengan potensi lokal dan keahlian yang mereka miliki.
Dalam proses berjalannya pendampingan dalam implementasi program pemberdayaan, nilai-nilai keislaman ditanamkan secara perlahan dan bertahap. Sebagai contoh, saat kita mengajak mereka untuk belajar baca Alquran, maka insya Allah mereka akan mau dengan senang hati. Kenapa? Karena kita sudah menjadi bagian dari mereka, kita bukan lagi orang baru. Selain itu, kita sudah memberikan solusi atas persoalan yang mereka hadapi.
Dan inilah letak indahnya islam. Mereka akan merasakan bahwa kita benar-benar saudara, bila salah satu sakit maka yang lain akan merasa sakit. Bila ada yang kesulitan, maka yang lain akan membantunya.
Pertanyaan selanjutnya, siapa yang bisa melakukan dakwah pemberdayaan? Dakwah pemberdayaan membutuhkan perencanaan, metode, SDM yang full time, dan juga tentu saja dana yang tidak sedikit.
Jawabannya adalah para amil (pengelola zakat) dari lembaga zakat yang kompeten.
Para amil akan bertugas sebagai pemberdaya masyarakat juga sekaligus da’i. Para amil akan melakukan analisa dan penilaian terhadap kelompok masyarakat akan persoalan yang dihadapi baik dari sisi ekonomi maupun tingkat keislamannya. Amil tidak hanya bertugas memberdayakan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keislaman kepada orang-orang yang telah dibantu.
Dana yang digunakan adalah dari dana zakat dan infak yang dikumpulkan dari para muzakki dan dermawan. Inilah kekuatan harta umat islam yang dikelola secara terorganisir.
0 Komentar
Terimakasih telah mampir dan membaca, semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan komentar.