Kondisi bangsa Indonesia belakangan ini kita lihat sedang dilanda persoalan yang cukup banyak lagi rumit. Bagaimana tidak, mulai dari perseteruan KPK dan POLRI yang menghebohkan, belum selesai disusul dengan perseteruan Gubernur DKI Jakarta Ahok dan DPRD. Ditambah lagi soal harga BBM yang naik turun dan menyebabkan harga kebutuhan pokok menjadi naik. Belum cukup dengan itu, pemerintah mewacanakan akan membebankan materai untuk setiap belanja di atas 250 ribu. Nilai rupiah pun juga semakin anjlok hingga di angka Rp 13.000 an per USD.
Berbagai media dari televisi, radio, surat kabar, dan media online turut meramaikan pemberitaan-pemberitaan tersebut. Masyarakat semakin pusing melihat kondisi tersebut. Masyarakat juga dibuat bingung dengan pertanyaan sebetulnya siapa yang benar dan siapa yang salah.
Barangkali kita sebagai rakyat memandang bahwa negara kita sedang sakit, sedang bermasalah. Atau mungkin bila diibaratkan sebuah kapal, maka bangsa Indonesia ini adalah kapal yang bocor dan hampir karam di tengah laut. Sebagian dari kita bisa saja berpikiran bahwa biarkan saja negeri ini hancur, negeri ini berantakan, negeri ini kacau.
Apapun yang kita pikirkan itu, ketahuilah bahwa kita sedang berada di dalam kapal besar Indonesia yang sedang bermasalah ini. Jadi, kalau kapal ini tenggelam maka kita juga akan ikut tenggelam. Kita bukan sedang duduk di pantai yang memandang kapal di tengah laut, yang mau kapal itu rusak atau tenggelam tidak ada pengaruhnya buat kita. Kita bukan sedang menonton kapal itu. Akan tetapi sadarilah bahwa kita sedang berada di dalam kapalnya. Kalau kapal tenggelam maka kita akan ikut tenggelam, kalau kapal rusak maka kita juga akan ikut menanggung akibatnya.
0 Komentar
Terimakasih telah mampir dan membaca, semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan komentar.